Followers

Visitors

blog-indonesia.com
   

Kamu dapat duduk di jendelamu mengamati orang-orang yang berlalu lalang. Sementara kamu dapat melihat seorang biarawati berjalan ke arah tangan kananmu, dan seorang pelacur menuju ke arah tangan kirimu. Dan kamu dapat berkata dalam keluguanmu:  “Betapa mulianya yang satu dan betapa nistanya yang lain.” Namun andai kamu tutup matamu dan mendengarkannya sebentar, kamu akan mendengar sebuah suara yang berbisik di awang-awang, “seseorang mencariku di dalam doa, dan yang lain di dalam kepedihan. Dan di dalam jiwa mereka masing terdapat suatu penghormatan untuk jiwaku.”

Ketika malam datang dan dirimu adalah gelap; berbaringlah dan jadilah gelap dengan sebuah keinginan. Dan ketika datang dan dirimu masih gelap, bangun dan berkatalah kepada siang dengan sebuah keinginan, “Aku masih gelap.” Bermain-main dengan malam dan siang adalah tindakan yang bodoh. Mereka berdua akan menertawaimu.

Mereka berkata kepadaku,”Kamu harus memilih antara kesenangan dari dunia ini dan kedamaian dari dunia yang akan datang.” Dan aku berkata kepada mereka,”Aku telah memilih keduanya karena di dalam matiku aku tahu bahwa pujangga Agung hanya menuliskan sebuah syair, dan syair itu berbagi dengan sempurna, dan juga bersajak dengan sempurna.

Mereka berkata kepadaku,”seekor burung di tangan berharga sepuluh burung di dalam semak-semak” Tetapi aku berkata, seekor burung dan sehelai bulu di dalam semak-semak berharga lebih dari sepuluh ekor burung di tangan.” Pencarianmu tentang bulu itu adalah kehidupan dengan kaki bersayap. Ia adalah kehidupan itu sendiri.

0 comments

Post a Comment