Adam Ma’rifat adalah judul cerpen sekaligus judul buku kumpulan cerpen Danarto. Kisah dimulai ketika tokoh “aku” (Adam Ma’rifat) yang memperkenalkan dirinya sebagai cahaya yang melaju dengan kecepatan 300.000 kilometer per jam, bahkan per detik. Cahaya itu yang mengatur pagi, siang, dan malam, yang mengatur pertumbuhan makhluk hidup, yang mengatur pertukaran udara, yang sibuk bekerja sepanjang waktu tanpa mengenal lelah. Adam Ma’rifat mengaku telah menciptakan manusia dari tanah, mengatur kehidupan manusia, kiblat dan tujuan manusia, sekaligus sebagai buruh bagi manusia. Kemudian ia mengaku sebagai penyatuan dari kebaikan nabi-nabi, ia adalah penumbuh dan pemusnah, ia mengetahui segala macam masalah, dan ia adalah Allah yang ngejawantah.
Wahai Jibril yang suka nubruk-nubruk..Anda kemarin memecahkan genting kelas kami. Sekarang anda terjaring. Cobalah Lari..Cobalah lari..Dalam cerpen lainnya yang berjudul Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat, Danarto memasukan sisi humornya tanpa meninggalkan pesan kepada kita bahwa Malaikat adalah makhluk Allah yang paling suci tetapi derajatnya hanya bisa dikalahkan oleh manusia yang bertaqwa.
Buku ini memang tipis, tetapi sajian empat cerpen lainnya cukup menggugah, Megatruh, ngung nung ngung ngung cak cak cak, Lahirnya Sebuah Kota Suci, Bedoyo Robot Membelot.
0 comments